Konsep Dasar Sintaksis (Pengertian dan Tatarannya)
Tahukah teman-teman sekalian mengenai mengapa bahasa dapat dipelajari?
Ya.. benar, kita dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan salahsatu karakteristik dari bahasa yakni sebagai sebuah sistem yang dapat dipelajari. Mengapa bahasa dapat dipelajari? Sebab bahasa itu bersistem atau merupakan sebuah sistem, yang mana artinya dengan sistemnya ini, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap. Sistem bahasa ini tersusun dari bunyi yang kemudian membentuk kata, lalu membentuk kalimat-kalimat untuk memenuhi suatu makna. Maka sebagai sebuah sistem, bahasa itu terbentuk oleh suatu aturan, pola, atau kaidah yang teratur. Dan apabila aturan ataupun kaidah tersebut dilanggar, maka tentulah komunikasi pasti akan terganggu.
Sebagai sebuah sistem ini, maka bahasa itu memiliki dua sifat yakni sistematis dan sistemis.
Dimana sistematis akan terikat oleh pola yang teratur, tidak tersusun sembarangan dan tidak acak.
Contohnya, jika sebuah kalimat yang sembarang dan acak yaitu "Nasi memakan saya" Jelas disini kalimat tersebut tidak sesuai dengan pola kalimat dalam bahasa Indonesia. Maka kita dapat memperbaikinya sesuai pola dalam bahasa Indonesia "Saya memakan nasi". Nah itulah yang disebut dengan sifat sistematis dalam bahasa.
Lalu Sistemis berarti terdiri dari beberapa subsistem atau dapat dikatakan memiliki subsistem-subsistem lain. Dari sinilah kita dapat mengetahui cabang dari linguistik ya teman-teman. Yakni ada yang disebut dengan linguistik murni atau disebut dengan mikro linguistik dimana akan berkaitan dengan mengkaji internal dari bahasa itu sendiri, seperti Fonologi (Mengenai bunyi), Morfologi (Morfem dan kata), leksikologi (Pembendaharaan kata), Sintaksis (Frasa dan kalimat), Semantik (Makna).
Dan pada pembahasan kali ini kita bahas konsep dasar dari sintaksis.
Apa itu Sintaksis?
Dari segi etimologi, Sintaksis ini asalnya dari bahasa Yunani, ia terdiri dari dua kata yaitu "San" dan "Tatein".
Dimana "San" artinya "Dengan" dan "Tatein" itu artinya "Menempatkan".
Maksunya seperti apa?
- Dijelaskan oleh Verhaar, menurutnya makna dari sintaksis di sini berarti menempatkan bersama-sama dari kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dari kelompok kata menjadi kalimat.
- Sedangkan menurut KBBI sintaksis merupakan ilmu tata kalimat.
- Dalam bahasa arab, sintaksis dikenal dengan ilmu nahwu. Dan menurut Daud makna dari sintaksis ini, merupakan kajian mengenai hubungan yang mengaitkan beberapa kata dalam kalimat, kemudian menjelaskan fungsinya.
Apa Saja Tatatran Dari Sintaksis?
Teman-teman pasti tau mengenai jabatan kata dalam kalimat seperti subjek, predikat, objek, kata kerja, kata sifat, kata benda, kalimat aktif , kemudian kalimat pasif dan lain sebagainya. Nah.. jabatan kata dalam kalimat inilah yang menjadi tataran dari sintaksis. Dan menurut Verhaar, ia membaginya menjadi tiga diantaranya yaitu:
1. Fungsi Sintaksis: Sebagai tempat yang diisi oleh subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
2. Kategori Sintaksis: Dikenal dengan kelas kata. Apa itu kelas kata? Kelas kata merupakan golongan dari suatu kata dalam satuan bahasa baik itu berdasarkan bentuk, fungsi maupun maknanya. Kategori kata ini mencakup :
- Nomina atau kata benda atau isim.
- Verba atau kata kerja atau fi'il.
- Preposisi atau huruf.
- Adjektif atau kata sifat
- advervium atau kata pendukung
- Conjunction atau kata hubung
- dan lain sebagainya.
3. Peran Sintaksis: Mencakup peran pelaku, penderita, penerima, aktif (Jika berhubungan dengan fungsi predikat) dan pasif (jika tidak berhubungan dengan predikat).
Baik untuk lebih memahami dari pembahasan kita kali ini, mari kita perhatikan contoh kalimat berikut ini:
"Ipin memakan ayam goreng di dapur"
Maka kita dapat menjelaskan:
- Kata "Ipin" pada contoh di atas: Fungsi sintaksisnya ia menempati posisi sebagai subjek. Berkategori nomina atau kata benda, sebab dia adalah orang. Dan Peran sintaksisnya ia sebagai pelaku.
- Kata "Memakan" pada contoh di atas: Fungsi sintaksisnya ia menempati posisi sebagai predikat. Berkategori verba atau kata kerja. Dan peran sintaksisnya memiliki peran aktif sebab berhubungan dengan predikat.
- Kata "Ayam goreng" pada contoh di atas: Fungsi sintaksisnya ia menempati posisi sebagai objek. Berkategori nomina atau kata benda. Dan peran sintaksisnya sebagai sasaran.
- Kata "Di dapur" pada contoh di atas: Fungsi sintaksisnya ia menempati posisi sebagai keterangan. Berkategori nomina atau kata benda. Dan peran sintaksisnya sebagai tempat.
Referensi:
- J. W. M. Verhaar, Pengantar Lingguistik, Pada: Gajah Mada Universty Press (1989)
- Buku Pengantar Linguistik Arab, Dr. H. Sahkholid Nasution, S.Ag, MA (2017)
Comments
Post a Comment