Kerjasama Diri Untuk konsisten Dalam Belajar



Suatu tujuan akan berbuah hasil, mulai dari perkembangan akarnya. Tentu akar perlu zat yang bermanfaat. Apa zat tersebut ? Tentu saja Niat. Niat diumpamakan sebagai zat yang dibutuhkan untuk menutrisi. Lantas dari mana sumber nutrisi tersebut ?. Apalagi, kalau bukan semangat. Jika melakukan sesuatu asalkan jalan aja, itu beda dengan yang melakukannya karna tujuan bahkan target. Mereka pasti semangat untuk mendapatkan targetnya. Seseorang mempunyai keinginan tapi tidak ada keinginan menggapainya sama saja bohong.

Baca juga : Materi dan soal bagian hormon pertumbuhan.

Kaitannya semangat sebagai sarana yaitu merupakan media, alat, syarat dan upaya dari suatu maksud yang dibarengi ilmu. Kenapa ilmu ? Karna menurut Vadia semangat bukan sekedar kata penggerak, tapi semangat juga trik dan strategi seseorang dengan pengetahuannya. Melalui semangat ia dapat mengemban, melaksanakan dan menyelesaikannya.


Ada semangat pasti ada si penyemangatnya kan ... 

Contoh : 

• kita ( Yang disemangati )

• Pengen nilai bagus ( Penyemangat ) 



Nah ... terkadang penyemangat sekedar menyemangati saja, tanpa kesan karna tidak ada kerjasama. Ingat ... lihat dulu yang disemangati itu siapa ? diri kita sendiri kah ?. Perlu adanya kemistri antara si penyemangat dan yang disemangati. Apa itu kemistri ?. Kemistri merupakan suatu  ikatan yang saling melengkapi dan mengaitkan kerjasama. Dalam artian yaitu kerjasama antara cita-cita dan diri kamu sendiri. Jadi kerjasama dengan diri sendiri itu lebih penting. Terkadang kita terbuai dengan godaan seperti halnya dalam belajar, lalu datang rasa malas. Tanpa adanya kemistri, kita tentu saja terlena kan ?.

Bukan hanya dalam belajar, melaikan dalam urusan apapun, kerjasama diri sendiri itu kita butuhkan. Oleh karena itu, kita harus konsisten. Kenapa ? Karna terkadang semangat kita menurun. Seperti hal kata " konsisten " artinya tetap. Maka tak lain, konsistensilah sebagai tindakannya yaitu kemantapan diri. Lantas gimana caranya untuk konsisten ?. Nah... Vadia selalu mengingat terkait 5 hal yang benar - benar harus diperhatikan untuk mencapai konsisten yang baik. 5 hal tersebut yaitu :

1. Lambat = Terhambat
Artinya ketika kamu menunda - nunda pekerjaan seperti tugas, PR, dan lain - lain. Maka akan sama dengan kamu menumpuknya sampai pada akhirnya menghabat pekerjaan lain. Dan imbasnya bukannya lebih ringan malah menguras.



Jika kita ingin mendapatkan sesuatu yang luar biasa, maka lakukan sesuatu dengan luar biasa. Lakukan dengan mengerahkan segala kerja keras yang luar biasa. Untuk mencapai impian, cita-cita, harapan tentu butuh pengorbanan. Lakukan yang terbaik maka kamu akan mendapatkan yang lebih baik.

2. Meleng = Terpelenting. 
Meleng disini artinya Lengah, tidak konsentrasi, dan mengabaikan hal yang dianggap kecil padahal besar peluangnya. Meleng inilah yang akan membuat tergeser, kalah saing karna kurang persiapan dan konsisten yang baik.

Ingin cepat hafal materi ? Klik disini.

3. Malas = Tergilas. 

Artinya ketika kamu malas, maka kamu akan tertinggal. Ingat ketika kamu malas di luar sana yang lain sudah beraksi dan selangkah lebih maju dari kamu. Pada akhirnya tergilas ketertinggalan karena tak mampu menyusul.


4. Mundur = Hancur. 
Jangan karna kamu gagal kamu putus asa dan mundur, itu sama saja mendekati kehancuran. Kegagalan bukanlah kehancuran melaikan perkembangan tentang apa saja yang perlu kamu perbaiki kedepannya. 

Jangan terlau memikirkan konsekuensi kegagalan. Terus berjuang dan ingat bahwa Allah bersama dengan prasangka hambanya. Jika kita berprasangka baik maka hal baik pun akan datang.    

Baca juga : Materi biologi kelas 12 bagian 1

5. Berhenti = Mati. 
Sesuatu yang tak bergerak juga bisa dikatakan mati. Begitu pula ketika kamu tak mau bergerak dan berusaha bahkan memutuskan berhenti, maka sama saja dengan mati. Jangan berhenti hanya karna kamu lelah, sebab yang memutuskan berhenti karna mati hanya tuhan. Tugas kita berusaha, berdo'a, sabar dan tawakal.

Maka terus berjuang dan berikan usahamu seutuhnya. Seperti yang dikatakan Imam Kholil bin Ahmad : " Ilmu tidak akan memberikan bagian darinya sampai engkau memberikan seluruh bagian darimu ". maksudnya yaitu untuk bisa mencapai dan mendapatkan ilmu dalam proses belajar maka berikan dan kerahkan seutuhnya seluruh usahamu. Bersungguh-sungguhlah dalam belajar. Maka ilmu pun akan memberikan apa yang akan menjadi hak kalian yaitu letak keberkahannya. 
Vadia selalu bilang sama diri sendiri dimana " kamu yang mengambil keputusan maka kamu juga bisa benar - benar konsisten "
• YA. Saya bisa dengan berusaha, belajar, berdo'a dan tawakal.
• SEKARANG. Dan seterusnya mengupgrade diri dengan belajar itu agendaku.
• TIDAK akan menyerah dan terlena godaan begitu saja. 
Semua tergantung  pada kita maka berikan ketegasan untuk diri sendiri ya teman - teman. Semoga bisa bermanfaat. 







Comments

Popular posts from this blog

Studi Sastra Dengan Pendekatan Ekstrinsik

Kanvas Misterius

Adab Muqaran dan Realitas Keterpengaruhan Lapangan Sastra

Menyapamu Dalam Paragraf Ini.

Mengatasi Halaman Kosong yang Susah Dihapus di MS. WORD