Komponen Darah dan Pembekuan Darah (Biologi kelas 11)

 peredaran darah, organ peredaran, sel darah, plasma darah, penutupan luka

Darah 

Apa itu darah?

Darah merupakan bagian dari tubuh kita yang berada di jantung dan pembuluh darah. Volumenya itu mencapai 5 sampai 6 liter. Dan normalnya 80% dari berat tubuh.  

Lalu bagaimana fungsi darah?

Fungsinya diantaranya yaitu:

  1. Mengangkut sari makanan.
  2. Mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke alat ekskresi.
  3. Mempertahankan tubuh kita atau untuk kestabilan tubuh dari patogen.
  4. Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke organ yang membutuhkannya.
  5. Mengangkut air ke seluruh tubuh.
  6. Mempertahankan asam dan basa.
  7. Mempertahankan suhu tubuh. 

 Lalu bagaimana dengan komponen darah?

komponen darah itu terdiri atas sel - sel darah dan plasma darah

1. Sel - Sel Darah.

Sel-sel darah itu terdiri dari 45%.

Apa saja yang tergolong pada sel - sel darah?

A. Eritrosit atau Sel Darah Merah

Dibentuk :  Ketika bayi tempatnya di hati dan di limfa. Dan ketika dewasa di sumsum tulang merah. 
Bentuknya : Cakram bikonkaf, bulat pipih, serta tidak berinti. 

Pada waktu dibentuk ada inti tetapi ketika umur 120 hari tidak kelihatan. 

Ukurannya : 7,5 - 7,7 mikro (Diameternya).
Jumlah : Setiap 1 Mm3  darah = 4 sampai 5 juta sel darah merah.
Umurnya : 120 hari.
Warnanya : Kekuning-kuningan (warna aslinya), sedangkan warna merah karena ada haemoglobin.
Fungsinya : Mengangkut Oyaitu dari paru - paru ke sel-sel seluruh tubuh. Dengan mengangkut:

  • Mengangkut Odi paru-paru yaitu di alveolus menghasilkan HbOatau oksihemoglobin.
  • Hb + COdari jaringan menghasilkan HbCOatau deoksihemoglobin kemudian ke jantung dan menuju paru-paru.
  • Hb laki-laki yaitu setiap 100 ml darah = 13-18 gr/ ml. 
  • Hb perempuan yaitu setiap 100 ml darah = 12-16 gr/ ml.       
  • Hb bayi setiap 100 ml darah = 14-20 gr/ ml.                                                      

Proses pembentukan eritrosit (Prosesnya disebut dengan Eritroiesis) : 

Histiosit merupakan sel pintar yang akan memilih eritrosit yang sudah berumur 120 hari dan dibawa ke hati (Henin + globulin + Fe). Fe masuk ke sumsum tulang merah, Globulin fungsinya membentuk sel darah baru, kemudian Henin berubah menjadi bilirubin (Zat warna empedu) yang kemudian dikeluarkan saat pencernaan melalui filtrasi. 

Penyakit yang terkait dengan Eritrosit yaitu anemia yang merupakan penyakit karena kurangnya jumlah sel darah merah. Selain itu terdapat penyebab lain diantaranya : 

  • Nyamuk anopheles wanita yang membawa hewan sejenis plasmodium umum yang memakan darah.
  • Cacing tambang yang pengangkutnya tajam menggerombol di usus.

Baca Juga : Pertumbuhan dan Perkembangan ( Biologi Kelas 12)

B. Leukosit atau Sel Darah Putih.

Dibentuk : Di sumsum darah 
Bentuknya : Berubah-ubah atau amoeboid, mempunyai inti sel atau nukleus.
Ukurannya : 10 - 12 mikro. 
Jumlah : Setiap 1 Mm= 6.000 sampai 9.000.
Umurnya : 4 - 5 hari.
Fungsinya : Melawan kuman atau bibit penyakit masuk ke dalam tubuh serta sebagai antibodi.

Penyakit yang terkait yaitu :

Leukopenia atau kurangnya sel darah putih (< 6000).

Leukositosis atau kelebihan sel darah putih (>9000). Dengan faktor penyebabnya diantaranya 

  • Faktor patologik yaitu kelebihan karena bibit penyakit

  • Faktor fisiologik yaitu karena melakukan kegiatan berat, lelah, salah minum obat dan stres.

leukosit dibagi 2 yaitu :

1. Granulosit (Pada sitoplasmanya terdapat granula - granula). 

  • Eusinofil : Granula warna merah. Fungsinya terlihat pada reaksi alergi terutama infeksi oleh cacing.

  • Basofil : Granula warna biru. Ia berperan penting terhadap peradangan.
  • Netrofil : Granula warna ungu. Fungsinya sebagai Fagosit (menyerang patogen).

2. Agranulosit (Pada sitoplasmanya tidak bergranula, mempunnyai inti sel 1 lobus). 

  • Limfosit : Fungsinya untuk imunitas dan kekebalan tubuh. Limfosit terdiri dari sel T (membentuk sel B) dan sel B (membentuk membentuk Klum - klum).

  • Monosit : fungsinya mencerna sel-sel mati.
Baca Juga : Hormon Pertumbuhan

C. Trombosit atau Keping Darah.

Bentuk : Tidak beraturan, tidak punya nukleus, mudah pecah.
Ukurannya : 2 - 4 mikro.
Jumlahnya :  200 ribu - 400 ribu.
Umurnya :  8 hari.
Fungsinya :  Pembekuan darah.

Proses Pembekuan Darah, dapat teman - teman lihat di skema berikut ini ya :

pembekuan darah, darah, trombokinase, fibrin

Untuk lebih paham lagi teman - teman bisa simak penjelasan berikut :
1. Luka atau darah keluar membuat trombosit pecah atau keping darah pecah.
2. Pecahnya trombosit akan mengeluarkan enzim trombokinase.
3. Kemudian trombokinase mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin dibentuk di hati kemudian dibantu vitamin K dan ketika protein masih belum aktif dibantu oleh ion Ca atau kalsium kemudian mengubahnya menjadi Trombin.
4. Trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. hal ini yang akan Menutup luka sehingga luka pun sembuh.

2. Plasma Darah.

Bersifat : Cair dan tidak mengandung sel darah
Mengandung :
1. Air sebanyak kurang lebih 90%.
2. Sari makanan (Monosakarida, asam amino,  asam lemak,  dan gliserol).
3. Garam mineral (NaCl, Na+, Cl-, Bikarbonat)
4. Zat hasil produksi Sel (Hormon, antibodi, enzim)
5. Protein darah yaitu Albumin, Globulin, dan Fibrinogen.
  • Albumin berfungsi menjaga tekanan osmotik darah.
  • Globulin berfungsi membentuk antibodi.
  • Fibrinogen berfungsi membantu tugas pembentukan darah.
5. Zat sisa metabolisme (urea, asam urea)
6. Gas seperti  O2 , CO
7. Serum yang membentuk antibodi untuk melawan antigen (zat asing).

Antibodi dilihat dari cara kerjanya :

  • Aglutinogen : Antibodi yang bertugas mengumpulkan antigen.
  • Presipitin : Antibodi yang bertugas mengendapkan antigen.
  • Lisin : Antibodi yang bertugas memecahkan antigen.
  • Antoksin : Antibodi yang bertugas menetralkan antigen. 



Gimana kalian sudah paham konsep kuncinya ?. Semoga pembahasan ini bisa bermanfaat buat teman - teman.


Comments

Postingan Terbaru

Popular Posts

Adab Muqaran dan Realitas Keterpengaruhan Lapangan Sastra

Kanvas Misterius

Berharap Pada Angin Itu Percuma

Penikmat Instagram Story-mu

Studi Sastra Dengan Pendekatan Ekstrinsik